wonokerto.desa.id - Kebutuhan beras terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Mengingat hal tersebut berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi padi oleh petani, salah satunya dengan budidaya padi organik.
Sejauh ini, petani menanam padi dengan menggunakan bahan kimia, baik dalam bentuk pupuk maupun pestisida. Padahal penggunaan bahan kimia secara terus menerus bisa menyebabkan dampak negatif bagi tanaman padi, lingkungan, serta manusia. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Desa Wonokerto, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, bersama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Wonokerto menggelar Pelatihan Budidaya Padi Organik. Pelatihan ini bertujuan mengenalkan dan mempraktikan cara dan proses budidaya penanaman padi organik.
Dengan bertempat di Pendopo Kantor Desa Wonokerto, pelatihan pertanian budidaya padi organik ini dilaksanakan selama 4 hari secara berturut-turut mulai hari minggu tanggal 19 Februari hingga hari rabu tanggal 22 Februari 2023, dikenalkan pula cara pengenalan serta cara perlakuan berbagai jenis tanah persawahan sebagai tahap awal persiapan penanaman padi organik.
Sesuai dengan namanya, pertanian organik merupakan kegiatan pertanian yang minim menggunakan bahan kimia. Kebutuhan pupuk untuk budidaya padi organik dapat diperolah dengan cara mencari dan membuatnya sendiri. Pembuatan kompos sebagai pupuk dilakukan dengan memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan dan sampah rumah tangga.