Sejarah
Pada tahun 1922 Desa Wonokerto pemecahan dari Desa Karanggeneng. Pada saat akan diadakan pemecahan desa masih ada segerombol hutan. Kemudian hutan tersebut dibabat oleh para sesepuh warga desa.
Nama Wono diambil dari kata yang artinya hutan, sedangkan Kerto berarti ramai,sehingga bila dirangkai berarti “Desa Yang Ramai “. Sebagai hari jadi desa ditetapkan hari Jumat Legi.
Adapun Desa Wonokerto dibagi menjadi 7 ( tujuh ) dusun, yaitu :
Sebagai pemerintahan desa pemerintah menunjuk tokoh yang terkenal dan disegani oleh masyarakat, Beliau adalah Bapak AHMAD HASAN. Beberapa tahun kemudian digantikan oleh Bapak TOIKROMO. Bapak Toikromo dalam memimpin desa sangat arif dan bijaksana sehingga gaya pemerintahannya banyak ditiru oleh masyarakat sehingga sebagai panutan oleh masyarakat Desa Wonokerto. Karena usia Bapak Toikromo sudah tua masyarakat Desa Wonokerto mencari pemimpin Desa Wonokerto dengan jalan Pilihan Langsung. Pilihan Langsung dilaksanakan dengan sangat sederhana tapi tidak mengurangi system Demokrasi yang ada saat itu. Pilihan dengan cara memilih langsung Calon Kepala Desa yang sesuai dengan pilihannya sendiri yaitu berdiri dibelakang Calon Kepala Desa yang dipilih dan pada saat itu Calon Kepala Desa yang terpilih adalah Bapak Sardi.
Berikut para pejabat Kepala Desa Wonokerto semenjak berdirinya Desa Wonokerto adalah sebagai berikut :
NO |
NAMA |
MASA JABATAN |
KETERANGAN |
1 |
TOIKROMO |
Lurah Pertama |
|
2 |
SARDI |
Sampai tahun 1980 |
Lurah Kedua |
3 |
SARIDJAN |
1981 s/d 1990 |
Lurah Ketiga |
4 |
SUHARMINANTO |
1990 s/d 1998 |
Lurah Keempat |
5 |
SUHARMINANTO |
1998 s/d 2000 |
Lurah Kelima |
6 |
PJ.SUWARSITO |
2001 |
|
7 |
PJ. KASIMUN |
2002 |
|
8 |
PJ. SURANI |
2003 s/d 2004 |
|
9 |
PJ. SUNARDI |
2005 s/d 2007 |
|
10 |
SITI MOASRI |
2007 s/d 2013 |
Lurah Keenam |
11 |
SUDARTO |
2013 s/d 2019 |
Lurah Ketujuh |
12 |
SITI MOASRI |
2019 s/d 2025 |
Lurah Kedelapan |